KRITIKA.ID, BOLMUT — Penyelidikan kasus dugaan mafia solar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) kian mengerucut. Polres Bolmut bergerak cepat memeriksa manajemen dan karyawan SPBU Boroko usai terbongkarnya praktik penggunaan “barcode siluman” dalam penyaluran BBM bersubsidi jenis solar.
Langkah ini menjadi sinyal keras bahwa aparat penegak hukum tidak akan main-main terhadap penyalahgunaan distribusi BBM bersubsidi. Dari hasil operasi sebelumnya, tim Satreskrim Polres Bolmut mengamankan puluhan galon berisi solar serta sebuah truk bertangki modifikasi yang mampu menampung hingga 200 liter solar bersubsidi indikasi kuat adanya praktik penimbunan dan penyalahgunaan.
Tak hanya itu, tekanan publik terus meningkat setelah Lembaga Pengawal Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP-KPK) Bolmut resmi melaporkan dugaan keterlibatan pihak SPBU ke Mapolres Bolmut. Laporan tersebut diterima langsung oleh Kapolres AKBP Juleigtin Siahaan, S.I.K., M.I.K.
Menanggapi perkembangan kasus ini, Kasat Reskrim Polres Bolmut IPTU Mario Sopacoly, S.H., M.H., membenarkan adanya pemeriksaan terhadap pihak SPBU Boroko, termasuk operator dan penanggung jawab.
“Sudah dimintai keterangan, terkait temuan barcode siluman dan laporan dari LSM,” tegas Mario saat dikonfirmasi via WhatsApp Messenger, Selasa (14/10/2025).
Pemeriksaan intensif ini menandai babak baru pemberantasan mafia solar di Bolmut, yang selama ini diduga melibatkan jaringan kuat antara oknum pelaku usaha dan pihak-pihak tertentu. Publik kini menanti langkah lanjutan Polres Bolmut dalam menuntaskan kasus yang telah lama menjadi sorotan ini. (ISN).
